Kabel jaringan internet

Macam-Macam Kabel Jaringan Internet, Mana yang Tercanggih?

Teknologi internet kian berkembang pesat seiring kemunculan macam-macam kabel jaringan internet. Ada tiga jenis/tipe kabel jaringan internet,  mungkin saja macam detailnya selalu luput dari perhatian pengguna internet.

Kamu pasti termasuk pengguna internet, atau masih asyik nongkrong di warnet, sekadar main game atau browsing? atau kamu pekerja kantoran yang sering menggunakan fasilitas jaringan internet?

Kalau memang termasuk seperti itu, kamu pasti sering lihat kabel berbelitan di ruangan, saling terhubung antar unit komputer. Sebagian, mungkin saja, tahunya itu namanya kabel internet. Tapi tahukah kamu jenisnya apa saja?

Di kantor ada dua macem kabel jaringan yang menghubungkan saluran internet. Tapi ada satu macem lagi kabel jaringan, yang mungkin kamu belum mengenalnya secara lebih dekat. Apa itu?

Nah, sebaiknya kamu simak satu per satu apa saja macem kabel jaringan, yang pasti sudah akrab di hati para penggiat industri IT.

Macam-Macam Kabel Jaringan Internet, Mana yang Tercanggih?

1. Kabel Koaksial

Nama lainnya dalah kabel sepaksi alias kabel sesumbu. Bentunya mirip pipa yang terbagi jadi 4, yakni konduktor, isolator (dalam), sabuk seperti anyaman, juga jaket pembungkus kabel.

Dari empat bagian tersebut, yang paling sensitif adalah konduktor. Tak heran tersimpanya pun di lapisan paling dalam. Ketiga sisanya yang meliputinya.

Mengapa konduktor paling penting? Pasalnya dia adalah pentransimisi sinyal elektik, yang berbahan tembaga. Tentu, kamu tahu, tembaga penghantar listrik yang baik. Konduktor ini berlapis isolator berbahan plastik kuat, seperti jenis teflon dan politilen.

Lapisan lebih luar dari dari isolator adalah sabuk anyaman (karena seperti anyaman) yang fungsinya sebagai isolator juga. Agar lebih afdal, baik isolator dalam maupun isolator luar seperti anyaman itu terlapisi alumunium foil.

Nah, yang paling luar adalah jaket bungkus bertekstur keras dan warnanua hitam. Biasanya bagian ini berbahan dasar PVC.

Laiknya sebagai pelapis pelindung sesuatu, jaket bungkus pun membalut kabel koasial agar terjaga materinya alias tak mudah rusak, misalnya mencegah gigitan tikus atau sinar ultraviolet matahari, yang bisa berpotensi merusak konduktor.

Ada beberapa tipe kabel koaksial yang umumnya dijual di pasaran, antara lain: RG-11, RG-6, dan juga RG-59. Ketiga jenis kabel berkode beda itu berdasarkan tiga ukuran berbeda pula, tapi sama-sama berkemampuan sebagai penghantar yang maksimal

Sebagai contoh kabel koasial  bertipe RG-11. Ukurannya berdiameter 10mm, bisa kamu gunakan untuk jarak 450-600 meter.

Kabel koasial terbilang kabel populer karena banyak para teknisi sudah menggunakannya sejak tahun 1858. Ini berdasarkan Paul J Nahim, insinyur Amerika Serikat yang menginformasikan tentang kabel ini pada buku buku Oliver Heaviside (terbitan 2002).

Semakin maju perkembangan teknologi, pada tahun 1980-an pengguna kabel koaksial kian menjamur, terutama sebagai pendukug jaringan internet. Saat itu ada dua jenis yang beredar, yakni  thin ethernet dan thick ethernet.

Namun seiring zaman kian canggih, kabel koaksial bukan primadona lagi di dunia perkabelan internet. Banyak orang yang kian jarang memakainya lagi. Tapi untuk instalasi internet broadband, kabel koaksial masih jadi andalan.

Alasan paling masuk akal kabel ini kian pudar popularitasnya karena semakin hari produksi komputer sudah jarang menyertakan konektor RF. Ada juga kelemahan kabel ini, yakni lumayan rentan pada perubahan temperatur, yang berisiko menganggu pengoperasian data melalui transmisi.

Tapi, kamu yang masih sering menggunakan kabel jaringan, tak perlu kuatir kabel koaksial hilang di pasaran. Masih kok kabel jenis ini berfungsi harganya pun murah.

Banyak teknisi yang masih memakai kabel koaksial untuk televise siaran terestial, juga jadi kabel untuk pemasangan kamera CCTV.

2. Kabel Pasangan Berpilin

Nama internasionalnya, twisted pair. Tapi kamu bisa menyebutnya juga dengan nama kabel pasangan berpilin. Jenis kabel ini menyempurnakan kabel koaksial. Pelapisan kabelnya juga lebih berkualitas.

Kabel pasangan berpilin terdiri dari sejumlah konduktor tembaga berpilin dan berlilitan satu sama lain jadi 4 pasang. Pelilitan ini berfungsi untuk memperkuat daya hantar.

Dulu, twisted pair sering menjadi andalan par pembuat telepon karena jadi solusi sering terganggunya saluran telepon yang biasa memakai kabel tunggal.

Lantaran awal mulanya berfungsi untuk mengatasi gangguan telepon. Ternyata kabel pasangan berpilin masih berfaedah juga kalau menjadi penghantar pada jaringan internet.

Contoh konkretnya adalah kabel bersambungan dan berlilitan antar komputer di warung internet atau ruang perkantoran. Kamu bisa melhat kabel ini, yang kemudian lebih mudah disebut dengan nama kabel LAN (Local Area Network). Penghubung kabel ini biasanya konektor tipe RJ45.

Kabel LAN umumnya terdiri dari tiga tipe, yakni STP (Shielded Twisted Pair), UTP (Unshielded Twisted Pair), serta FTP (Foiled Twisted Pair), tiada beda fungsi ketiganya kecuali masing-masing pembungkusnya.

Bungkus kabel ini sebagai pembeda ternyata mementukan kualitas masing-masing kabel dalam mencegah gangguan elektromagnetik. Kalau pembungkusnya kian berlapis-lapis, berarti kualitas kabel kian bagus. Demikian juga sebaliknya. So, ini berpengaruh pada harganya yang lebih mahal.

3. Kabel Serat Fiber

Jenis kabel yang berteknologi paling maju adalah kabel serat fiber atau orang lebih familiar menyebutnya dengan nama fiber optic. Kabel jenis ini sudah meninggalkan bahan dasar tembaga. Fiber optic mengutamakan bahan silica kaca, sejenis plastik yang amat tipis dan bertekstur halus.

Saking praktisnya, kabel fiber optic berdiameter sangat kecil sekira 120 mikorometer. Penggunaan bahan silica sangat berpengaruh pada proses penghantaran listrik lebih cepat dan efektif.

Kalau kabel koaksial dan kabel pasangan berpilin masih menggunakan arus listrik ketika mentransmisikan data, kabel serat fibel lain lagi. Kabel inovatif ini menggunakan cahaya untuk proses transmisi data.

Jadi secara teoritis, karena dengan cahaya, daya transmisi kabel fiber optic lebih cepat juga daya jangkaunya lebih jauh, bahkan bandwith-nya pun lebih besar dan kuat.

Itulah sebabnya, fiber optic sering dinamakan pula sebagai kabel non-konduktif  alias tanpa hantaran memakai arus listrik.

Dalam urusan jaringan internet, kini para teknisi atau perusahan IT lebih menyukai penggunaan internet dengan kabel serat optik. Wajar saja, daya transmisi dengan cahaya memungkinkan jaringan internet lebih cepat, bisa sampai 10 gigabyte per detik.

Kecepatannya jauh melampaui jaringan internet berkoneksi kabel yang hanya sampai pada 25-300 megabyte per detik. Ya namanya juga lebih cepat, tentu saja harus sepadan juga dengan harga pemakaiannya.

Untuk keperluan personal, harganya masih terlalu berat. Tapi untuk kebutuhan perusahaan raksasa atau untuk fasilitas publik, penggunaan kabel serat optic tentu saja lebih tepat karena dayanya juga sejauh ini lebih maksimal.

Penutup

Nah, itulah jenis/tipe/macam-macam kabel jaringan yang menjadi andalan para IT dalam menyambungkan transmisi data di dunia internet.

Kamu yang tidak akrab dengan dunia kabel, setidaknya dari sajian kami tadi bisa paham apa fungsinya juga keunggulan dari macam-macam kabel jaringan tadi kami sebutkan.